Umkm

Back to UMKM Articles and Publications

APINDO Perkuat Startup Unggulan Melalui Intensive Lab Bandung & Malang 2025

APINDO Perkuat Startup Unggulan Melalui Intensive Lab Bandung & Malang 2025

Bandung dan Malang menjadi sorotan ekosistem startup nasional dengan terselenggaranya Intensive Lab Startup Acceleration 2025, program akselerasi yang digelar oleh Kementerian UMKM RI bekerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga inkubator, asosiasi pengusaha (APINDO), serta mitra strategis dari dunia industri dan perbankan. Setelah hadir di Bandung pada 17 September 2025 di Mercure Nexa Supratman, rangkaian Intensive Lab berlanjut ke Malang pada 19 September 2025 di The Alana Hotel.

Intensive Lab merupakan tahapan seleksi lanjutan dari program Startup Acceleration 2025, di mana para wirausaha rintisan yang telah lolos tahap administrasi mempresentasikan model bisnis, pitch deck, dan strategi pengembangan di hadapan para kurator. Proses ini menjadi pintu masuk penting untuk memvalidasi kelayakan bisnis, sekaligus memberikan masukan konstruktif agar startup semakin siap bersaing di tingkat nasional maupun global.

Di Bandung, deretan kurator hadir memberikan penilaian, termasuk Lishia Erza Budiman dari DPN APINDO, yang turut menilai aspek inovasi, strategi bisnis, dan keberlanjutan startup. Lishia juga menekankan pentingnya keterhubungan antara startup dengan ekosistem industri agar mampu menembus pasar yang lebih luas. Selain itu, hadir pula Wisnu Sakti Dewobroto dari Podomoro University, Nomo Ruswanto dari DKST ITB, Fleta Jovitasari dari Mandiri Capital Indonesia, dan Indra Jatmiko dari BNI Ventures. Dari sesi ini, terpilih 30 startup terbaik yang berhak melanjutkan ke tahap mentoring dan business matching.

Ibu Lishia Erza saat memberikan penilaian kepada peserta Intensive Lab 2025

Sementara itu, di Malang, proses penjurian diwarnai dengan keterlibatan kurator berpengalaman, salah satunya Dr. Arief Budiman, Chairman of the Board PT Agrindo sekaligus Wakil Ketua Bidang UMKM DPN APINDO, yang memberikan perspektif penting mengenai kesiapan startup dari sisi kelayakan teknologi, rencana keuangan, hingga peluang ekspansi bisnis. Bersama Arief, kurator lainnya seperti Wisnu Sakti Dewobroto, Didi Diarsa, dan perwakilan dari BNI Ventures menilai startup berdasarkan enam kriteria utama: marketability, product & innovation, profitability & sustainability, competitiveness, feasibility, dan integrity.

Melalui pendekatan investment-ready, industry-linked, dan impact-driven, Intensive Lab dirancang menjawab tantangan utama yang dihadapi startup, mulai dari kesesuaian produk dengan pasar, keterbatasan pendanaan, hingga keterhubungan dengan mitra strategis. Para peserta tidak hanya diuji ide bisnisnya, tetapi juga mendapat arahan teknis yang dapat memperkuat strategi pertumbuhan mereka.

Sebagai bagian dari rangkaian besar program Startup Acceleration 2025, Intensive Lab di Bandung dan Malang menjadi gerbang penting menuju tahap mentoring hingga business matching. Tiga startup unggulan dari setiap kota akan melangkah ke ajang puncak Entrepreneur Hub Terpadu 2025, di mana mereka akan berkesempatan melakukan pitching di hadapan Wakil Menteri UMKM serta memperluas jejaring dengan industri, perbankan, dan akademisi.

Bapak Arief Budiman menyimak proses pitching dari peserta Intensive Lab Malang 2025

Melalui keterlibatan aktif APINDO bersama mitra strategis lainnya, diharapkan lahir lebih banyak startup unggulan Indonesia yang tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh berkelanjutan, berdaya saing, dan memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Copied.
arrow top icon