Media

Kembali Ke Media

APINDO Berikan Masukan Setiap UMKM Diberi Pembelajaran Teknik Marketing

APINDO Berikan Masukan Setiap UMKM Diberi Pembelajaran Teknik Marketing

BANJARMASIN – Untuk dapat ikut berperan aktif didalam Rapat Koordinasi Perencanaan/ FGD Penyusunan Renstra Tahun 2025 – 2029, lingkup Dinas Koperasi dan UKM se Kalimantan Selatan, DPP APINDO Kalsel, menugaskan dr IBG Dharma Putra, MKM ( Wakil Ketua ) dan Ragil Supriyanto SST ( Anggota Bidang UKM dan Ekraf ) serta Sugiharto Hendrata ( Anggota Bidang Perdagangan, Investasi dan Industri ).

 

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh unsur penta helix terkait dan dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan, Drs Gt Yanuar Noor Rifai, dilanjutkan dengan paparan materi dari tiga orang Nara Sumber berasal dari Bapeda Kalsel, Kementerian Koperasi dan Kementrian UMKM serta dialog tanya jawab sebagai bahan penanda tanganan berita acara pertemuan, yang ditanda tangani sesaat sebelum penutupan.

 

Tampak berhadir utusan dari Bank Kalsel, Bank Indonesia Perwakilan Kalsel, Kemenkumham Kalsel, Bapeda Kalsel, Dinas Pariwisata Kalsel, Dinas Perdagangan Kalsel, Dinas Perindustrian Kalsel, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Nakertran, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Universitas Lambung Mangkurat, Koperasi dan lain lain.

 

Pada kesempatan diskusi dan tanya jawab, utusan APINDO memberi masukan sesuai pesan ketua DPP APINDO Kalsel, Winardi Sethiono, bahwa selain pembinaan yang telah dilakukan selama ini, sebaiknya pada setiap UMKM ditambahkan pembelajaran tentang laporan keuangan serta teknik marketing.

 

” Keduanya diperlukan untuk mendapat kepercayaan bank untuk menambah modal dan untuk peningkatan usahanya,”katanya di Banjarmasin.

 

Disamping itu diperlukan rekayasa untuk mengoptimalkan lingkungan usaha dan menjadikannya lebih kondusif serta produktif dalam berusaha sekaligus sebagai dukungan m peningkatan mutu UMKM maupun Koperasi.

 

Dukungan diberikan dengan memberi pemahaman pada pekerja, pelaku dan pemilik usaha bahwa peningkatan mutu dan kemajuan usaha bukan proses yang “ ujug ujug “ tetapi memerlukan perencanaan secara sistematis.

 

Sistematika gerak peningkatan mutu, perlu dibuat berdasarkan hasil kajian maupun penelitian, sehingga bisa diketahui tingkat ketersediaan UMKM optimal dan pencapaian target optimal bagi kalsel dan selanjutnya jika masih ada kesenjangan dapat dicari penyebabnya untuk diselesaikan.

 

Begitu juga pada langkah selanjutnya yaitu tingkat persentuhan dengan masyarakat, pencapaian cakupan sebagai indikasi bermutu dan kenyataan mutu dari UMKM bersangkutan.

 

“UMKM perlu dibuat Unik, Mandiri, Kecil dan Mantap,” tambahnya.

 

Setiap UMKM dibina untuk mempunyai keunikan produk untuk memenangkan pasar, selanjutnya dibuat mandiri dan mempunyai daya saing melalui dukungan ketentuan pemerintah, pemberian modal mudah dan murah serta jejaring.

 

Upaya selanjutnya adalah membuat upaya kecil tapi mantap, sebuah UMKM yang dinamis berkinerja hebat, melalui pembenahan tata kelola dan mutu, pengawasan dan evaluasi, peningkatan kompetensi pelaku dan pekerja, keuangan yang rapi, budaya kerja yang bagus.

 

Salah satu yang diyakini Ketua DPP APINDO Kalsel sebagai penyelesaian masalah UMKM di Provinsi Kalsel adalah adanya sistem bapak angkat dari para pengusaha pada UMKM yang segera akan dilaksanakan dikalangkan anggota APINDO dengan prinsip kemitraan, yaitu kesetaraan, keterbukaan dan mutual benefit ( saling menguntungkan ).

 

Sumber: https://matabanua.co.id/

Copied.

Berita Lainnya

No Tanggal Publikasi Topik
Daftar Berita
1 Kamis, 26 September 2024 Dorong Kepastian Pelaku Usaha, Apindo Banten Gelar ‘Tanya Gubernur’
2 Selasa, 03 Januari 2023 Perppu No.2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja: Dunia Usaha Mengharapkan Kepastian Berusaha Untuk Dapat Berkontribusi Optimal dalam Penciptaan Lapangan Kerja
3 Selasa, 23 Juli 2024 Gempuran Produk Impor China "Hantui" Industri Tekstil Jawa Tengah
arrow top icon