Sinergi Apindo Jabar - Nagasaki Prefectural Assembly Siap Kembangkan Kawasan Rebana
Kamis, 01 Agustus 2024Bandung - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat (Jabar), menerima dan menyambut baik kunjungan dari Nagasaki Prefectural Assembly ke Kawasan Rebana, Selasa (30/7/2024).
Nagasaki Prefectural Assembly merupakan badan legislatif daerah yang bertanggung jawab atas pemerintahan Prefektur Nagasaki di Jepang.
Kunjungan ini diinisiasi oleh Badan Pengelola Kawasan Rebana. Selain mengunjungi Kawasan Rebana, sejumlah kegiatan lain juga digelar di Hotel Horison Ultima Kertajati, yang dihadiri oleh pemerintah daerah dari 7 (tujuh) kabupaten dan kota di wilayah Rebana serta pimpinan proyek strategis di Kawasan tersebut, seperti diantaranya, Direktur PT. Pelabuhan Patimban International, Direktur PT. BIJB Aerocity Development, Ketua Harian Kuningan Tourism Development Board, Direktur Politeknik Manufaktur Bandung, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua Apindo Jawa Barat Ning Wahyu Astutik, menyebut bahwa pertemuan ini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam memperkuat hubungan internasional dan mempromosikan potensi ekonomi Kawasan Rebana.
"Pertemuan ini penting untuk memperkuat hubungan internasional, sekaligus mempromosikan potensi ekonomi di Kawasan Rebana, tentunya dengan harapan dapat meningkatkan investasi dan menjadikan kawasan ini sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia," ucap Ning, dikutip dari siaran persnya, Kamis (1/8/2024).
Ning Wahyu mengatakan, kawasan Rebana memiliki berbagai keunggulan, termasuk infrastruktur yang memadai seperti pelabuhan dan bandara berkualitas internasional.
Selain itu, Jawa Barat juga memiliki angkatan kerja terbesar di Indonesia, yaitu 25,8 juta atau 17,3% dari jumlah nasional, yang merupakan potensi besar.
Dukungan pemerintah pusat melalui Perpres No 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan berbagai Proyek Strategis Nasional di kawasan ini juga memberikan keunggulan tambahan.
"Nilai UMK yang masih relatif rendah menjadikan Rebana sebagai kawasan yang kompetitif untuk investasi," kata Ning Wahyu.
"Dalam hal Sumber Daya Manusia, kita harus berkolaborasi melalui benchmarking, magang internasional, membangun pelatihan yang lebih komprehensif, dan mengembangkan social design untuk mentransformasi mindset dari agrikultur ke industrial," tutur Ning Wahyu.
Selain itu, lanjutnya, penting untuk membangun masyarakat yang memiliki hospitality, mengingat besarnya potensi berkembangnya area di sekitar kawasan industri menjadi kawasan pariwisata, seperti yang ada di Kabupaten Kuningan.
"Kami dari Apindo Jabar siap untuk berkolaborasi dengan Nagasaki Prefectural Assembly, dengan berbagai potensi yang ada di Kawasan Rebana melalui implementasi program strategis kami, yaitu dari Jabar untuk Jabar, dari Jabar untuk Indonesia, dan dari Jabar untuk Dunia!," tegas Ning Wahyu.
Ning Wahyu menjelaskan, bahwa program-program tersebut bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada di Jabar, baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga potensi UMKM, sehingga mampu mengambil peran penting dalam peningkatan investasi di Kawasan Rebana.
Sementara itu, Nagasaki Prefectural Assembly menyambut baik ajakan kolaborasi dari Apindo Jabar terkait SDM, seperti dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di sektor kehutanan dan perikanan di Jepang, di mana saat ini mereka mengalami kekurangan tenaga kerja.
Untuk itu, Ketua Apindo Jabar mengajak para stakeholder untuk meningkatkan kolaborasi dalam menghadapi tantangan di Kawasan Rebana, terutama dalam pengembangan SDM.
"Kolaborasi yang lebih erat diperlukan antara perguruan tinggi, pemerintah baik di pusat, provinsi, maupun tujuh kabupaten/kota di Kawasan Rebana, serta lembaga vokasi, media, dan masyarakat," kata Ning Wahyu.
"Kami juga akan terus mengawal kebijakan pemerintah untuk mendukung pengembangan SDM," pungkasnya.\
Sumber: www.sonora.id