Media

Kembali Ke Media

Apindo Jateng Pro Penetapan UMP Lewat PP 51/2023

Apindo Jateng Pro Penetapan UMP Lewat PP 51/2023

Semarang - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah menyambut baik penetapan upah minimum provinsi (UMP) dengan PP51/2023. Lewat formula itu, akan memberikan kepastian iklim investasi di Jawa Tengah.

 

Ketua Apindo Jateng Frans Kongi menyebutkan, formulasi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan alfa dari indeks tertentu, dirasa paling tepat. Formula ini dinilai juga mendukung kalangan usaha untuk tumbuh ditengah persaingan global.

 

"Tentu pengusaha sangat mendukung PP, karena aturan ada untuk ditaati. Saya sangat berharap agar kesan investor patuh hukum, tak seenaknya melanggar, gubernur, wali kota, bupati dan serikat buruh sangat harap bisa patuhi aturan ini,” ujar Frans, Sabtu (19/10/2024).

 

Menanggapi survei buruh yang menuntut adanya kenaikan upah 8-10 persen, Frans justru mengajak kalangan pekerja untuk tidak menuntut terlalu tinggi. Kenaikan upah yang terlampau tinggi, menurutnya dapat memicu kalangan usaha ambruk hingga menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

 

"Pada dasarnya mereka (pekerja) mitra kerja. Tetapi perusahaan juga ingin mitra kerjanya kerja produktif, efisien, hemat biaya, karena persaingan ketat antar perusahaan dalam negeri dan luar negeri," tuturnya.

 

Oleh karenanya, alih- alih menuntut kenaikan tinggi, Frans mengajak para pekerja untuk produktif. Sebab, dengan produktifitas maka kesejahteraan buruh dipastikan akan mengikuti.

 

"Mitra buruh tingkatkan kompetensi, produktif, itu tentu untuk upah. Tetapi kalau produktifitas biasa, sedikit-sedikit menuntut (upah naik), susah kita bisa tutup," tandasnya.

 

Sumber: www.rri.co.id

Copied.

Berita Lainnya

No Tanggal Publikasi Topik
Daftar Berita
1 Jumat, 21 Juni 2024 Terjerat Pinjol Sulit Dapat Kerja, Apindo Batam: Belum Ada Persyaratan BI Checking
2 Rabu, 18 September 2024 Muskab VI DPK Apindo Lebak, H. Pepep Terpilih Aklamasi sebagai Ketua Periode 2024-2029
3 Minggu, 21 Juli 2024 Apindo Solo: Tak Jauh Beda, Industri Plastik di Solo Juga Merana Terdampak Produk Impor
arrow top icon