Apindo dan SMKN 3 Jogja Kerja Sama Menggelar Program Pengusaha Mengajar
Jumat, 24 Januari 2025JOGJA – Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DIY dan SMK Negeri 3 Jogja melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama untuk program Pengusaha Mengajar di Aula SMK Negeri 3 Jogja, Kamis (23/1/2025).
Kepala SMK Negeri 3 Jogja, Widada, mengatakan kerja sama dengan Apindo DIY akan menjadi program strategis, bukan hanya serimoni penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Melalui program ini, siswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari para pengusaha sehingga memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
Program Pengusaha Mengajar yang diinisiasi oleh Apindo DIY merupakan salah satu inisiatif yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri. “Kami sudah berbicara tentang teknis, lini waktunya mau melakukan apa. Dari sekolah, kami akan memetakan anak-anak yang punya kemampuan manajerial, kemampuan keuangan, marketing dan teknis,” ujar Widada di sela kegiatan.
Menurut Widada, dengan kerja sama ini siswa akan diajak untuk membentuk korporasi kecil di sekolah. Korporasi tersebut memiliki struktur organisasi dan mereka akan mengelola produk dan jasa didampingi Apindo DIY. "Kami siap menjadi trend center dan piloting project dan akan menyusun program dengan seluruh instrumennya," katanya.
Ketua Panitia Pengusaha Mengajar, Samrat menjelaskan kerja sama ini merupakan upaya link and match antara dunia usaha dan pendidikan. “Dari program ini, diharapkan ada suatu nilai tambah output dari pada dunia pendidikan, paling tidak dunia usaha bisa menerima hasilnya,” papar dia.
Ia menilai, dengan adanya program Pengusaha Mengajar, sumber daya manusia (SDM) bisa lebih cepat memahami industri. Pengalaman dunia usaha dengan dunia pendidikan, kata dia berbeda antara teori dan implementasinya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, menambahkan pemadanan kurikulum yang cocok dengan kebutuhan industri saat ini akan dilakukan. Kurikulum yang dimaksud misalnya membuat alat peraga.
"Di kurikulum dasar itu ada praktik membuat sesuatu, kemudian kita fokuskan membuat alat peraga. Misalnya, Listrik, itu buat lampu. Jadi, lebih spesifik permintaan pasar,” katanya.
Setelah itu, siswa bisa dimotivasi oleh pengusaha, sehingga wawasan pengusaha bisa terakomodasi oleh guru dan siswa. "Kami harapkan muncul pengusaha di sekolah ini, lulusan SMK tidak ada yang tidak bekerja, menjadi wirausaha, semuanya kita meningkatkan keterampilan lulusan SMK jadi lebih baik,” ujarnya.
Sumber: harianjogja.com