Media

Palu, 6 Mei 2025 – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Kamdani resmi kukuhkan Pengurus DPP APINDO Sulawesi Tengah bertempat di Rama Hotel, Palu, (06/05).

Dalam sambutannya, Shinta menegaskan pentingnya penguatan peran daerah dalam proses transformasi ekonomi nasional. “Tantangan ekonomi Indonesia ke depan sangat kompleks, khususnya di tengah ketidakpastian global. Oleh karena itu, APINDO memprioritaskan agenda transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan menitikberatkan pada penguatan sektor industri, hilirisasi, dan pemanfaatan potensi ekonomi daerah” paparnya.

Shinta memaparkan Sulawesi Tengah masih memiliki tantangan yang perlu dihadapi adalah Masifnya lonjakan ekonomi di wilayah pertambangan dan hilirisasi seperti Morowali dan Morowali Utara, belum mampu ikut mengangkat perekonomian di daerah lainnya. 
Lebih lanjut, Di balik pertumbuhan ekonomi yang luar biasa tinggi di daerah pertambangan dan hilirisasi, hingga Tingkat kemiskinan Sulawesi Tengah juga belum mampu menandingi tingkat perekonomiannya. Tingkat kemiskinan Sulawesi Tengah masih di angka 11%, jauh di atas rata-rata nasional sebesar 7% (2024).

“APINDO memiliki mandat dan tanggung jawab untuk mengemban aksi nyata gerakan Indonesia Incorporated. Kita, dunia usaha, Sebagai bagian dari ‘pemegang saham’ Indonesia, dunia usaha berkepentingan memastikan perusahaan ber-profit dan berkelanjutan” tutupnya.

Dalam pengukuhan hadir juga Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny Lamadjido yang menyampaikan “Kami Pemerintah Provinsi Sulteng mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran DPP APINDO Sulteng terlantik, semoga amanah dan memberikan kontribusi seluas-luasnya untuk masyarakat” ungkapnya.

Musprov ini turut dihadiri oleh Ketua Bidang Organisasi APINDO Anthony Hilman, Direktur Eksekutif APINDO Rudolf Saut, 6 DPK se-Sulteng, dan pelaku usaha dari berbagai sektor di Sulawesi Tengah. (st)