Nakhodai Apindo Kaltim, Arbiantinus Perkuat Kemitraan
Kamis, 28 November 2024BALIKPAPAN – Setelah melewati proses pemilihan yang cukup dinamis, Arbiantinus akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk periode 2024-2029. Ia menggantikan Slamet Brotosiswoyo yang telah mengabdikan dirinya selama tiga periode berturut-turut, memimpin organisasi ini sejak 2009.
Peralihan kepemimpinan tersebut berlangsung dalam Musyawarah Provinsi IX Apindo Kaltim yang diselenggarakan di Plantinum Hotel and Convention Hall Balikpapan, Kamis (28/11). Arbiantinus, yang sebelumnya menjabat wakil letua Apindo Kaltim pada periode 2019-2024, resmi dipercaya memimpin organisasi ini. Ia berkomitmen untuk melanjutkan dan memperkuat hubungan baik yang sudah terjalin, baik dengan pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kaltim dan kota, maupun instansi terkait lainnya.
“Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kelangsungan dan perkembangan Apindo Kaltim. Tentu tantangan yang ada tidak akan mudah, namun saya yakin, dengan bergandengan tangan, kita bisa menghadapi segala tantangan tersebut,” ujar Arbiantinus dalam pidato pertamanya sebagai ketua terpilih.
Putra Dayak Maanyan itu juga mengingatkan pentingnya menjaga komunikasi yang baik antara dunia usaha dan pemerintah. Menurut Arbiantinus, dukungan pemerintah kota dan DPR sangat penting dalam menciptakan perkembangan ekonomi yang kondusif.
Ia berharap Apindo Kaltim dapat terus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik bagi pengusaha, serta memperhatikan kepentingan pekerja agar hubungan industrial tetap berjalan harmonis.
Dirinya menambahkan bahwa fokus utama kepengurusan Apindo Kaltim ke depan adalah memperkuat kemitraan dengan pemerintah dan meningkatkan komunikasi dengan berbagai pihak terkait.
"Saya berharap, melalui kerja sama yang lebih baik lagi, kita bisa menciptakan iklim dunia usaha yang benar-benar kita jaga bersama," tuturnya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Apindo Kaltim saat ini adalah masih terbatasnya jumlah anggota yang aktif. Hingga kini, hanya sekitar 30 perusahaan yang terdaftar sebagai anggota aktif Apindo Kaltim. Menurut Arbiantinus, jumlah ini jauh dari representasi yang ideal, mengingat banyaknya perusahaan yang beroperasi di Kaltim.
"Masih banyak perusahaan yang belum bergabung dengan Apindo. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua. Saya berharap, ke depan tidak ada lagi perusahaan yang merasa enggan untuk bergabung dengan Apindo. Kita harus terus memperluas jaringan dan memastikan bahwa setiap pengusaha mendapatkan manfaat dari keanggotaan ini," kata Arbiantinus.
Sebab itu, setelah pelantikan dan pengumuman hasil pemilihan kepala daerah (pilkada), ia akan segera melakukan pertemuan kepada gubernur maupun wali kota dengan tujuan mendapatkan masukan serta menjalin komunikasi yang lebih baik lagi.
"Ya, kalau bisa surat rekomendasi dari gubernur Kaltim itu bisa benar-benar diterapkan, agar perusahaan mau bergabung dan bukan mencari Apindo saat ada masalah saja," timpalnya.
Lebih lanjut, Apindo Kaltim ungkap Arbiantinus, bukan hanya tempat berkumpulnya pengusaha, tetapi juga wadah yang dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Saya tak lupa juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Slamet Brotosiswoyo. Selama dua periode saya bergabung di Apindo Kaltim dan melihat sendiri bagaimana Pak Slamet ini adalah sang pendekar yang telah berjerih payah, berjuang dan banyak upaya-upaya beliau selama tiga periode kepemimpinannya," ungkapnya.
Sebelum Arbiantinus terpilih secara aklamasi, ada beberapa kandidat lain yang juga sempat mencuat dalam proses pemilihan. Di antaranya adalah Soegianto yang menjabat sebagai sekretaris Apindo Kaltim, dan Herjon Song Adinata yang merupakan bendahara Apindo Kaltim. Meski memiliki kapasitas yang mumpuni untuk memimpin, keduanya menyerahkan dukungan kepada Arbiantinus.
PENDEKAR SLAMET
Selama tiga periode kepemimpinannya, Slamet Brotosiswoyo telah membawa Apindo Kaltim pada berbagai pencapaian penting. Salah satu hal yang paling dikenang adalah kemampuannya dalam menjaga hubungan industrial antara pengusaha dan pekerja. Diucapkan Slamet, menjaga hubungan yang harmonis antara kedua pihak tersebut bukanlah perkara mudah.
"Alhamdulillah, selama tiga periode memimpin Apindo Kaltim, situasi kondusif khususnya hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha, selalu bisa kami jaga dengan baik. Tentu, ini bukan pekerjaan mudah, semudah orang membalik telapak tangan," terangnya.
Di sisi lain, salah satu kontribusi besar Apindo Kaltim yang tidak bisa dipandang sebelah mata adalah kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi lokal. Sejak berdirinya, Apindo telah menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, serta menciptakan lapangan pekerjaan.
Slamet menegaskan bahwa peran ini harus terus dilanjutkan bahkan diperkuat dengan melakukan pendekatan yang lebih intensif dengan berbagai pihak. Pria kelahiran Madiun tahun 1948, juga menitipkan pesan agar solidaritas dan kelembagaan Apindo Kaltim terus dijaga, dan ia berharap pengurus baru dapat melanjutkan upaya yang telah ada, sembari meningkatkan kinerja lebih baik lagi ke depan.
"Motto saya sejak 2009 adalah solidaritas kelembagaan Apindo, tercipta hubungan industrial yang kondusif. Harapan saya, pengurus yang baru dapat menjaga dan melanjutkan upaya ini dengan lebih baik lagi," ungkap Slamet.
Sumber: kaltimpost.jawapos.com