Gagasan Tol Layanan Publik, Apindo Sukoharjo: Bisa Beri Multiplier Effect
Wednesday, 20 November 2024SUKOHARJO – Tol Layanan Publik (Sukoharjo Digital Goverment) dinilai bakal memberi multiplier effect atau pengaruh yang meluas, terutama pada peningkatan perekonomian, jika ke depan benar-benar diterapkan di Kabupaten Sukoharjo.
Oleh karena itu, para pelaku usaha menyambut baik program yang digagas calon bupati (cabup) Sukoharjo, Etik Suryani itu.
Diberitakan sebelumnya, cabup Etik Suryani menggagas program pelayanan publik yang terintegrasi berbasis digital yang diberi nama Tol Layanan Publik. Pelayanan itu termasuk administrasi kependudukan (adminduk), perizinan, dan layanan kesehatan.
Informasi yang dihimpun Espos, Tol Layanan Publik merupakan program unggulan urutan pertama yang menjadi bagian dari misi ke-1, yakni Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Adaptif dan Amanah Serta Layanan Publik yang Berkualitas.
Pada Pilkada Sukoharjo 2024, Etik Suryani berpasangan dengan Eko Sapto Purnomo (Etik-Sapto). Pasangan calon (paslon) tunggal ini diusung dan didukung 12 partai politik (parpol) yang memiliki kursi di legislatif maupun parpol nonparlemen.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sukoharjo M. Yunus Arianto saat berbincang dengan Espos, Selasa (19/11/2024), menyampaikan penerapan Tol Layanan Publik bakal membuat dunia usaha di Kabupaten Sukoharjo semakin bergairah. Para pelaku usaha berharap Tol Layanan Publik ke depan benar-benar memudahkan para pelaku usaha dalam mengurus berbagai jenis perizinan.
“Dunia usaha di Sukoharjo bakal semakin bergairah ditopang dengan iklim investasi yang kondusif dan nyaman bagi para calon investor. Saya kira program Tol Layanan Publik bakal berdampak signifikan bagi dunia usaha dan pertumbuhan perekonomian daerah,” kata lelaki yang akrab disapa Ari itu.
Menurut dia, selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo konsisten menerapkan pengurusan perizinan yang mudah, cepat, dan memberi kepastian melalui Online Single Submission (OSS). Meyakini Tol Layanan Publik bakal menjadi magnet untuk menarik para investor ke Sukoharjo. Kabupaten Jamu menjadi pilihan utama para investor dibanding daerah lain karena alasan adanya kepastian dan cepat dalam pengurusan perizinan.
“Imbasnya, tren positif investasi di Sukoharjo bakal berlanjut pada masa mendatang. Nilai investasi bakal melejit dengan banyaknya investor, baik penanaman modal asing [PMA] maupun penanaman modal dalam negeri [PMD]. Bagi pengusaha, faktor pengurusan perizinan menjadi pertimbangan utama sebelum memutuskan untuk berinvestasi atau tidak,” ujar Ari.
Dia melanjutkan bila tren investasi positif berlanjut maka menimbulkan efek ganda bagi masyarakat Sukoharjo. Perusahaan baru ke depan bakal membutuhkan banyak tenaga kerja lokal yang bisa dimanfaatkan masyarakat usia produktif. Para pekerja tentu bakal mendapatkan penghasilan setiap bulan sehingga kesejahteran mereka meningkat perlahan-lahan. Efek lainnya, lanjut Ari, pelaku usaha ultra mikro dan mikro lebih bergeliat dalam menjalankan lini bisnisnya.
“Harapan kami, Program Tol Layanan Publik diterapkan secara konsisten. Secara geografis, Sukoharjo memiliki banyak keuntungan karena wilayahnya berdekatan dengan Kota Solo. Lahan kosong di Sukoharjo masih banyak dan jarak perjalanan ke Kota Solo tidak terlalu jauh,” imbuh Ari.
Senada diungkapkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Kecamatan Sukoharjo, Sukoco. Dia menaruh harapan besar terhadap implementasi program Tol Layanan Publik yang mengintegrasikan beragam layanan publik dalam satu sistem.
Sukoco menilai program itu sebagai inovasi daerah yang dampaknya akan bisa dirasakan, baik pelaku usaha maupun masyarakat. Dia berharap masifnya pembangunan fisik jalan tol diimbangi dengan implementasi Tol Layanan Publik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.
Sumber: solopos.espos.id