Media

Kembali Ke Media

DPP APINDO BALI Gelar Rakerkonprov dan HUT Apindo Ke-73

DPP APINDO BALI Gelar Rakerkonprov dan HUT Apindo Ke-73

Denpasar - Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia menggelar Rapat Kerja dan Konsultasi Apindo Provinsi (Rakerkonprov) di Denpasar, Jumat (31/1).

 

Kegiatan itu dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Sudarsana mewakili Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. 

 

Hadir pula Kepala Bidang Organisasi Apindo Anthony Hilmam, Ketua DPP Apindo Bali I Nengah Nurlaba dan dan Ketua Panitia DR (C) AA Kompiang Gede SH MH C.Med CIL.

 

Acara itu juga sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Apindo Bali ke-73, perayaan spesial tersebut dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster didampingi DR Gusti Kade Sutawa SE.

 

Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Sudarsana mengapresiasi kontribusi Apindo Bali dalam mendukung memajukan perekonomian Pulau Dewata.

 

Selama ini sudah terjalin dengan baik sinergi dan kolaborasi. "Terbukti dengan aktivitas sosial Apindo Bali, saya sudah menyerahkan kunci satu unit bedah rumah keluarga," ujarnya.

 

Hal itu membuktikkan, Apindo Bali tidak hanya mengejar pendapatan semata, tetapi tetap memperhatikan lingkungan sosial.

 

Selain itu, pihaknya tetap mendorong Apindo agar selalu memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja (karyawan perusahaan), karena mereka sebagai aset perusahan itu sendiri. 

 

Ditambah agar kembangkan ekonomi hijau yang berbasis lingkungan serta inovasi produk lokal Bali.

 

Sementara itu, Kepala Bidang Organisasi Apindo Anthony Hilmam mengajak Apindo Bali semakin solid dalam mendukung perekonomian nasional.

 

Kepemimpinan Presiden Prabowo Gibran, Apindo telah menyerahkan roadmap perekonomian yang disesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan.

 

Hal itu sebagai bentuk kongrit Apindo dalam mendukung majunya ekonomi nasional. Upaya itu agar pemerintah pusat tepat dalam mengambil kebijakan, apalagi memiliki target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

 

Selain persoalan makro, pihaknya juga memperhatikan sektor mikro atay UMKM. Diharapkan UMKM bisa naik kelas.

 

"Pelaku penguasa UMKM lebih kuat dan tangguh," ujarnya. Maka dari itu, penguatan berbagai aspek menjadi pekerjaan besar yang memerlukan dukungan penuh pemerintah sehingga semakin cepat terwujud Indonesia emas 2045.

 

Sinergi terus dibangun dari dunia dengan UMKM, pihak kampus dan mahasiswa. Melalukan transper pengetahuan, teknologi dan entrepreneurship.

 

Ketua Apindo Bali Nurlaba menambahkan, acara itu sebagai momentum membangun hubungan industrial sehat, aman, harmonis, dan berkesinambungan.


Apindo merupakan representasi dunia usaha Indonesia, yang dibentuk pada 31 Januari 1952, dibawah kepimpinan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) yang berada di Jakarta, dan Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) di 34 provinsi dan 350 Dewan Pimpinan di Kota/Kabupaten. 

 

Berfokus pada Hubungan Industrial dan Ketenagakerjaan di awal pembentukannya, peran APINDO semakin strategis dalam mendorong kepentingan nasional, melalui perluasan fokus pada beragam sektor dan pengembangan sumberdaya manusia serta kemitraan.

 

Sebagai representasi tunggal dunia usaha, Apindo memiliki keterwakilan dalam Kelembagaan Tripartit (unsur Pemerintah, Pengusaha, dan Pekerja), dimana sejumlah perwakilan Pengurus Apindo duduk di Lembaga Kerjasama Tripartit Nasional, Dewan Pengupahan Nasional, dan Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

 

APINDO 2023 – 2028 memiliki 4 Program Aksi Unggulan yaitu Roadmap Ekonomi sebagai bentuk keunggulan dan advokasi APINDO, Ekonomi Inklusif UMKM Merdeka, Kolaborasi Inklusif Pengusaha Atasi Stunting (KIPAS) yang melibatkan  1000 pengusaha atasi stunting dan sertifikasi HR-IR APINDO untuk mewujudkan SDM yang kompeten dalam pengelolaan SDM dan hubungan industrial.

 

Sedangkan, Gubernur Bali Wayan Koster mengingatkan Pulau Dewata memerlukan penguasaha-pengusaha yang sesuai dengan alam Bali dan kompetensi yang ada.

 

Ia menilai pembangunan ekonomi Bali berbeda dengan daerah-daerah lain. "Pembangunan ekonomi berbasis budaya, ekonomi kreatif dan sekarang ada teknologi digital," pungkasnya.
           
Sumber: atnews.id

Copied.

Berita Lainnya

No Tanggal Publikasi Topik
Daftar Berita
1 Senin, 10 Juni 2024 Pengusaha Sebut Gejala Deindustrialisasi Makin Nyata, Beban Berat Pemerintahan Era Selanjutnya
2 Selasa, 28 Mei 2024 Respon APINDO Atas PP No.21/2024 Tentang Penyelenggaraan Tapera
3 Senin, 04 November 2024 APINDO Kabupaten Sukabumi Soroti Maraknya Pungli Pencari Kerja
arrow top icon