Umkm

Ketua Komite Kewirausahaan, Penguatan Kapasitas dan Ekonomi Inklusif Bidang UMKM dan Koperasi - APINDO, Ibu Lishia Erza, berpartisipasi aktif dalam kegiatan FGD yang diselenggarakan oleh Sekretariat Sekretariat Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) pada 11 Desember 2024 yang lalu. Pada kesempatan ini, para pemangku kepentingan berdiskusi tentang Kerangka Transisi yang Adil bertujuan untuk mengeksplorasi peran potensial para pemangku kepentingan, khususnya pengembang, lembaga keuangan, dan asosiasi industri terkait, dalam memastikan transisi energi yang adil. Diharapkan diskusi ini dapat memberikan masukan yang dapat dipertimbangkan untuk pembaruan Rencana Kebijakan dan Investasi Komprehensif (CIPP) Sekretariat Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP).

Staf Ahli Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan, aspek keadilan dalam transisi energi bukan sekadar persoalan moral, melainkan keniscayaan. Ia menyoroti pentingnya diversifikasi dan transformasi ekonomi sebagai bagian dari transisi ini. Selain itu, ia menekankan, aspek keadilan juga harus dilihat dari perspektif internasional, mengingat dukungan finansial bagi negara berkembang masih terbatas. 

Kepala Sekretariat JETP, menjelaskan, JETP berkomitmen mendukung dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia, dengan target penurunan emisi dan peningkatan pemanfaatan energi terbarukan. Ia menyoroti pentingnya penciptaan lapangan kerja, serta peluang investasi strategis yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. 

 JETP berharap, Kerangka Transisi yang Adil tidak hanya tinggal sebagai dokumen, tetapi dapat diimplementasikan dengan baik. Di bawah JETP, terdapat Kelompok Kerja Transisi yang Adil (JTWG) yang bekerja untuk memastikan bahwa kerangka kerja ini dapat dioperasionalkan. Diskusi ini diharapkan menghasilkan pedoman dalam CIPP yang dapat digunakan sebagai rekomendasi kebijakan bagi pemerintah, yang memfasilitasi proyek Transisi Energi yang Adil di masa mendatang.