Media

Kembali ke Berita

Apindo Jakarta Sebut Banjir Berdampak ke Aktivitas Usaha

Apindo Jakarta Sebut Banjir Berdampak ke Aktivitas Usaha

JAKARTA - Bencana banjir terjadi di sejumlah daerah di Jabodetabek. Banjir ini salah satunya berdampak pada aktivitas usaha. 

Wakil Ketua DPP Apindo DKI Jakarta Nurjaman mengaku belum menerima informasi-informasi lanjutan terkait kerugian materil karena banjir.

 

Meski begitu, perusahaan-perusahaan di daerah yang terdapat banjir tidak bisa melakukan aktivitas perusahaan.

Ia bilang, ada sebagian yang perusahaannya terkena banjir dan ada juga perusahaan tidak terkena banjir. Namun dampaknya meluas ke mana-mana.

 

"Yang paling banyak kerugian itu tentunya yang terkena banjir, sudah barangnya tidak bisa dijual karena hanyut atau terendam air," ujar Nurjaman kepada Kontan, Rabu (5/3).

 

Nurjaman menambahkan, tempat usaha yang terendam banjir menambah kerugian pengusaha. Setelah banjir surut, pengusaha harus merapikan tempat-tempat atau sarana-sarana perusahaannya. 

 

Karena usahanya kalaupun sudah tidak terkena banjir, nantinya tetap ada perbaikan-terbaikan yang tentu akan memakan waktu cukup panjang dan cukup biaya.

 

"Untuk berusaha kembali membuka usahanya butuh modal yang lumayan besar juga," ucap Nurjaman.

 

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak banjir di Perumahan Pondok Gede Asri, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3).

 

Wapres memberikan jaminan bahwa segala bentuk kebutuhan dasar mendesak dan solusi jangka pendek hingga jangka panjang akan segera diberikan pemerintah melalui BNPB atas sinergi dengan Kementerian/Lembaga terkait serta pemerintah daerah setempat.

 

Gibran juga meminta BNPB untuk terus memprioritaskan dukungan langsung yang dibutuhkan masyarakat. Mulai dari penyelamatan dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar, permakanan hingga hal yang berkaitan dengan penanganan darurat. 

 

Suharyanto mengatakan, upaya yang dilakukan BNPB beserta pihak terkait diantaranya aktivasi Posko Terpadu Penanggulangan Bencana, melaksanakan pencarian, evakuasi dan penyelamatan masyarakat terdampak.

 

"Memastikan kebutuhan dasar pengungsi dipenuhi secara maksimal, dan melakukan pendataan terhadap barang, rumah masyarakat, infrastruktur, dan lain-lain yang rusak akibat banjir,” terang Suharyanto.

 

Sebagai langkah mitigasi dari potensi bencana susulan, BNPB juga telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak Selasa (4/3) hingga Sabtu (8/3). 

 

OMC sendiri menurut Kepala BNPB akan dilanjutkan jika memang diperlukan. Terlebih berdasarkan prakiraan cuaca BMKG bahwa potensi curah hujan dapat kembali meningkat pada 11-15 mendatang.

 

“Nanti operasi modifikasi cuaca akan kita laksanakan sampai tanggal 8 Maret, kemudian istirahat sebentar, nanti tanggal 11 Maret kita mulai lagi karena menurut prakiraan BMKG akan timbul hujan lagi,” ungkap Suharyanto.

 

Sumber: nasional.kontan.co.id

Copied.

Berita Lainnya

No Tanggal Terbit Judul Berita
Daftar Berita
1 Jumat, 25 Oktober 2024 Ciptakan SDM Berkualitas, Apindo Sumbar Gelar Program PSKK
2 Kamis, 20 Oktober 2022 KLAUSULA DALAM RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (RKUHP) YANG BERDAMPAK BAGI DUNIA USAHA
3 Senin, 26 Agustus 2024 Kualitas Regulasi Tentukan Kebijakan Ekonomi dan Kekuatan Investasi, APINDO Mendorong Perlunya Sinergi Pengusaha dan Pemerintah
arrow top icon