Daya Beli Masyarakat Saat Lebaran Menurun, Ini Penjelasan APINDO Kaltara
Rabu, 02 April 2025
TARAKAN - Lebaran biasanya identik dengan peningkatan konsumsi masyarakat, dengan tradisi belanja pakaian baru, mudik, hingga membeli berbagai kebutuhan lainnya. Namun, tahun ini daya beli masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami penurunan yang signifikan.
Sekretaris DPD APINDO Kaltara, Anita Riawati, mengungkapkan bahwa daya beli masyarakat Kaltara pada Lebaran tahun ini menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Secara kasat mata, daya beli masyarakat Kaltara menurun sekitar 40 hingga 60 persen. Perayaan Lebaran tahun ini terasa lebih sederhana, tidak semeriah dulu,” ujar Anita kepada Radar Tarakan, Rabu (2/4).
Penurunan daya beli ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan pokok yang cukup signifikan, seperti bawang, cabai, gula, dan lainnya.
“Harga gula misalnya, sempat melonjak antara Rp 20.000 - Rp 23.000 per kilogram, padahal harga normalnya hanya Rp 17.900,” tambahnya.
Meski demikian, beberapa sektor usaha tetap mengalami peningkatan, meskipun tidak signifikan. Kenaikan ini lebih banyak terjadi pada kebutuhan bahan pokok.
“Ada sedikit kenaikan di bawah 10 persen untuk kebutuhan bahan pokok. Masyarakat tetap harus berbelanja, meski dengan jumlah yang terbatas,” tuturnya.
Anita juga menyoroti peningkatan harga tiket transportasi udara, yang signifikan selama Lebaran. Hal ini terjadi karena banyak penduduk yang bekerja di luar Kaltara dan pulang ke kampung halaman.
“Tiket pesawat untuk rute Tarakan - Sulawesi, misalnya, sempat mencapai harga Rp 10 juta. Keberangkatan dengan pesawat pun penuh,” ungkapnya.
Penurunan daya beli ini menjadi kekhawatiran, mengingat ketidakpastian kondisi ekonomi yang mempengaruhi pola konsumsi masyarakat.
Sumber: radartarakan.jawapos.com