Umkm

Kembali ke Artikel dan Publikasi UMKM

APINDO Dorong Penguatan Sinergi Dunia Usaha dan UMKM.

APINDO Dorong Penguatan Sinergi Dunia Usaha dan UMKM.

Jakarta, 11 November 2025 — Ketua Bidang UMKM dan Koperasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Ronald Walla, menegaskan pentingnya membangun sinergi yang lebih kuat antara dunia usaha, pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi.

 

Hal ini disampaikan Ronald dalam Gelar Wicara Anugerah Produk Indonesia (API) 2025 yang digelar Bisnis Indonesia di Hotel Santika, Jakarta Barat, Selasa (11/11). Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi para pemangku kepentingan untuk memperkuat peran UMKM dalam ekosistem bisnis nasional serta memperluas daya saing produk Indonesia di pasar global.

 

Ronald memaparkan APINDO memiliki program bernama APINDO UMKM Merdeka (AUM) yang menjadi salah satu inisiatif utama APINDO dalam mengakselerasi pemberdayaan UMKM secara terstruktur dan terukur. Program ini bertujuan memperkuat kapasitas wirausaha nasional melalui pendekatan multi-stakeholder partnership antara dunia usaha, pemerintah, kampus, lembaga keuangan, dan komunitas.

 

“APINDO UMKM Merdeka hadir untuk memastikan pelaku usaha kecil dan menengah mendapatkan akses yang setara terhadap informasi, pembiayaan, teknologi, serta pendampingan bisnis. Kami ingin menciptakan gerakan nasional yang mampu mengubah UMKM dari bertahan menjadi tumbuh,” ujar Ronald.

 

Menurutnya, inisiatif APINDO berfokus pada empat pilar strategis, yakni:

1. Informasi dan akses pasar – memperluas jangkauan UMKM ke pasar domestik dan ekspor melalui business matching, e-katalog LKPP, dan AUA Trade Platform.

2. On-boarding ekosistem digital – membantu UMKM beradaptasi dalam ekosistem digital dengan sistem profiling dan community management system yang terintegrasi.

3. Pendampingan kewirausahaan dan penguatan skill – termasuk mentorship, webinar, peer learning, dan keterlibatan mahasiswa dalam program Kampus Merdeka.

4. Public-Private Partnership (PPP) – menghubungkan sektor swasta, akademisi, dan lembaga pemerintah untuk pengelolaan UMKM secara terpadu.

 

“Pendekatan ini bukan hanya meningkatkan daya saing UMKM, tapi juga memperkuat kolaborasi lintas sektor agar transformasi ekonomi dapat berjalan lebih cepat dan merata,” kata Ronald.

 

Ronald menjelaskan bahwa fokus APINDO tidak hanya pada peningkatan daya saing ekonomi, tetapi juga pada pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan sosial.

 

“APINDO UMKM kini bergerak ke arah digitalisasi bisnis, penguatan peran perempuan dalam kepemimpinan usaha, serta inklusi sosial untuk kelompok rentan. Kami ingin menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tidak meninggalkan siapa pun,” jelasnya.

 

Selain itu, APINDO juga tengah mendorong praktik ekonomi sirkular dan green business, termasuk pengelolaan limbah industri dan adopsi standar Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam kegiatan usaha UMKM. “Kami ingin agar pelaku UMKM Indonesia bukan hanya efisien secara bisnis, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan,” tambahnya.

 

Ronald menekankan bahwa seluruh inisiatif APINDO UMKM sejalan dengan upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada aspek pemberdayaan ekonomi, kesetaraan gender, dan konsumsi yang bertanggung jawab.

 

“Sinergi lintas sektor menjadi fondasi dalam mempercepat pencapaian SDGs. Kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tidak hanya besar secara angka, tetapi juga berkualitas dan berkeadilan,” tegasnya.

 

Selama dua tahun terakhir, AUM telah menunjukkan dampak nyata dalam peningkatan kapasitas UMKM di berbagai daerah, baik melalui pelatihan, mentoring, maupun keterlibatan langsung dalam rantai pasok industri nasional.

 

Tak hanya itu Ronald pun menekankan peran vital universitas yang dapat dimaksimalkan dalam pemberdayaan UMKM. Pembicara lainnya di acara ini adalah Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi dan Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman. 

 

 

Copied.
arrow top icon